Serui, 21 Mei 2025 – SMKS YPK TIK SERUI sukses menggelar kegiatan Talkshow Psikologi Guru yang mengangkat tema “Memahami Karakter dan Gaya Belajar Setiap Siswa”. Acara ini diselenggarakan pada hari Rabu, 21 Mei 2025, bertempat di aula sekolah dan diikuti oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan
.
Acara dimulai pukul 11.00 WIT dan dibuka secara resmi oleh plt. Kepala Sekolah SMKS YPK TIK SERUI, Ibu Vivi Mamoribo, S.Pd, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya guru memahami kondisi psikologis dan keunikan setiap peserta didik sebagai dasar utama dalam membangun proses pembelajaran yang inklusif dan efektif.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Drs. Yulius Mataputun, M.Pd., Kons., seorang pakar dalam bidang psikologi pendidikan dan konseling. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan materi penting yang mencakup:
- Konsep dasar urgensi psikologi guru
- Konsep, karakter dan gaya belajar siswa
- Praktek baik kontribusi psikologi dalam pendidikan pembelajaran
- Membantu memahami perilaku siswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran/satuan pendidikan/sekolah
- Karakteristik siswa dan bagaimana memahami perbedaan mereka
- Penguatan karakter pembelajaran melalui strategi guru, pemanfaatan teknologi digital, lingkungan belajar, serta kemitraan
- Ragam gaya belajar siswa: visual, auditori, kinestetik, global, dan analitik
- Teknik pendekatan yang sesuai dengan karakter dan gaya belajar masing-masing siswa
Talkshow ini dikemas secara interaktif, di mana para peserta tidak hanya menyimak materi, tetapi juga aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung antusias.
Para peserta guru dan staf SMKS YPK TIK Serui mengaku mendapatkan banyak wawasan baru, terutama dalam menyusun strategi pembelajaran yang lebih adaptif dan berbasis pada kebutuhan siswa secara individual.
“Dengan memahami karakter dan gaya belajar siswa, guru dapat merancang pendekatan yang tidak hanya efektif, tapi juga menyenangkan bagi peserta didik,” .
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi SMKS YPK TIK SERUI dalam mengembangkan budaya belajar yang lebih manusiawi, empatik, dan berkualitas.